Aneka Bahasa Pemrograman

Aneka Bahasa Pemrograman

Agar dapat mengembangkan software aplikasi, minimal anda mengenal satu bahasa pemrograman. Namun sekarang jangan kuatir, banyak program bantu untuk mengembangkan aplikasi tanpa mengenal bahasa pemrograman terlebih dahulu.

Sebuah paket program dikembangkan dengan menggunakan peralatan berupa bahasa program atau alat lain yang lebih canggih seperti CASE dan 4GL (bahasa generasi keempat). Namun hingga saat ini, di Indonesia masih lebih populer penggunaan bahasa pemrograman dibandingkan dengan pemakaian CASE dan 4GL tersebut.

Dan kecenderungan saat ini, pemrogram lebih banyak yang menggunakan bahasa standar dBase (beserta kompatibelnya) telah menyediakan fasilitas manipulasi database.

Mulai dari software house kelas teri hingga kelas kakap sekalipun, masih banyak yang menggunakan jenis bahasa tersebut. Meskipun demikian tidak berarti bahwa bahasa-bahasa lain seperti Assembly dan C ditinggalkan begitu saja dengan hadirnya bahasa jenis baru ini. Dua bahasa tersebut, juga beberapa bahasa lain masih tetap digunakan oleh beberapa software house untuk mengembangkan kemampuan bahasa dBase itu sendiri. Sehingga untuk kerja paket aplikasi yang dihasilkan juga akan lebih baik.

Sebab rutin-rutin dari bahasa Assembly, C, dan beberapa bahasa yang lain dapat digabungkan ke dalam bahasa dBase tersebut (di-link bersama-sama) atau bahkan dibuat menjadi library khusus.
Bahasa Lain

Dengan menggunakan bahasa jenis dBase, maka aplikasi-aplikasi yang dapat dihasilkan juga tidak jauh orientasinya pada masalah-masalah database dan manipulasinya. Meskipun dapat dimanfaatkan untuk aplikasi-aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan masalah database, tetapi pemakaiannya justru menjadi tidak efektif.



Dengan semangat efesiensi, keberadaan komputerdi kantor menjadi sangat penting. Di awal perkembangan komputer,program aplikasi sangat sedikit, primitif dan "sulit", sehingga setiapkantor memerlukan programer. Bagi Anda yang dapat menggunakan WordStarataupun LaTeX, maka dapat dikatakan bahwa Anda pun seorang programer,karena Anda harus mengetikan perintah-perintah khusus untukmenghasilkan walau sebuah surat sederhana. Kini dengan munculnyaaplikasi-aplikasi mutakhir dan tehnologi plug-in, pengguna tidak perlulagi susah-susah menjadi programer. Apalagi dengan munculnya tehnologivisual-programming, maka seorang programer pun tidak perlu mengetikkanseluruh kode dari sebuah program yang dibuatnya.

Namun demikian,bagaimana pun juga, keberadaan programer masih sangat diperlukan untukusaha otomatisasi berbagai bidang kehidupan. Permintaan yang mendesakdari dunia bisnis, seringkali membuat dunia pendidikan kewalahan dalammensuplai programer yang sanggup menghadapi perkembangan tehnologikomputer yang sangat cepat ini.

Pemrograman dan Bahasa Pemrograman

Pemrograman dapat diklasifikasikan sebagai berikut [2]:

1. Berorientasi prosedur (procedural oriented)

2. Berorientasi fungsi (functional oriented)

3. Berorientasi logik (logic oriented)

4. Berorientasi obyek (object oriented)

Masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Kadangkala dalam membangunsuatu aplikasi dibutuhkan gabungan metode pemrograman tersebut.Misalnya dalam C++ dan Java (bahasa pemrograman berorientasi obyek),kita masih dapat menemukan tehnik-tehnik pemrograman berorientasiprosedur dalam setiap method/function member dalam obyek-obyeknya.

Suatu bahasa pemrograman pada asalnya hanya dapat digunakan dalam satumetode. Pascal mulanya untuk procedural-oriented, Lisp untukfunctional-oriented, Smaltalk untuk object-oriented dan lain-lain.Seiring dengan perkembangan tehnologi informasi dan komputer, puluhanbahkan ratusan bahasa pemrograman baru lahir. Masing-masing memilikikeunikan dan kelebihan spesifik. Ada yang khusus untuk jenis komputertertentu, ada pula yang khusus untuk paradigma pemrograman tertentu.

Belajar Pemrograman

Lalu bagaimana seorang programer mulai belajar memprogram? Dalammenjawab pertanyaan ini kita sering terjebak dalam masalah pemilihanbahasa pemrograman pertama bagi pemula. Bahasa pemrograman apakah yangpaling tepat diajarkan kepada seorang pemula, sehingga kelak ia dapatsurvive di antara sekian ratus bahasa pemrograman. Sampai saat ini punperdebatan masih terus berlanjut untuk memilih bahasa pemrogramanpertama yang paling tepat. Tidak dapat diragukan lagi bahwa bahasapemrograman hampir sebanyak bahasa manusia, atau mungkin lebih banyaklagi.

Pemilihan bahasa pemrograman pertama merupakan masalah pelik.Sebab bahasa pemrograman pertama akan mempengaruhi cara berfikirprogramer di masa yang akan datang. Programer dengan bahasa pertamanyaPascal akan lebih mudah berpindah ke bahasa pemrograman yang memilikiparadigma sama, yaitu berorientasi prosedur seperti C, Modula, Oberon.Tetapi programer tersebut kesulitan untuk berpindah ke bahasapemrograman dengan paradigma yang lain seperti CLOS dan Scheme, yaitubahasa pemrograman keluarga Lisp. Selain daripada itu, setelahmenentukan paradigmanya, masalah berikutnya yang muncul adalah memilihbahasa pemrograman yang paling dominan dalam paradigma tersebut.Misalnya, untuk paradigma berorientasi fungsi manakah yang paling tepatdiajarkan kepada pemula, apakah CLOS atau Scheme atau EmacsLisp.Masalah kedua ini berkaitan dengan, kemudahan dalam belajar, dialekdalam keluarga bahasa pemrograman tersebut, atau bahkan kecenderunganpasar.

Pada umumnya, lembaga pendidikan memilih paradigmapemrograman berorientasi prosedur sebagai paradigma pertama siswamereka. Bahasa yang digunakan umumnya Pascal atau C. Hal inidikarenakan paradigma tersebut lebih sering dipakai di dalam kehidupansehari-hari. Setelah itu, disesuaikan dengan situasi dan kondisidiajarkan paradigma lain. Tetapi ada pula lembaga pendidikan yangmemilih bahasa ML, bahasa dengan paradigma berorientasi fungsi, sepertiMIT. Alasan MIT, karena sebagian mahasiswa sebelumnya telah memilikiketrampilan dan pengetahuan dalam paradigma pemrograman berorientasiprosedur, demi alasan keadilan dipilihlah bahasa dan pemrograman yangasing untuk sebagian besar mahasiswa. Dengan demikian sebagian besarmahasiswa memulai belajar pemrograman dari awal yang sama.

Yangperlu kita perhatikan adalah mengajar/belajar pemrograman tidaklah samadengan belajar bahasa pemrograman. Agar kita tidak salah langkah dalammengajar/belajar pemrograman, Derek Andrew [1, pp.255-276] memberikanrambu-rambu sebagai berikut:

• Kita tidak belajar atau mengajar bahasa pemrograman, tetapi belajar atau mengajar bagaimana cara memprogram

• Kita tidak belajar atau mengajar bahasa pemrograman, tetapi belajar atau mengajar bagaimana memecahkan masalah

• Kita tidak belajar atau mengajar bahasa pemrograman, tetapi belajar atau mengajar bagaimana mendesain sistem

• Kita tidak belajar atau mengajar bahasa pemrograman, tetapi belajar atau mengajar prinsip-prinsip bahasa pemrograman

• Kita tidak belajar atau mengajar bahasa pemrograman, tetapi belajar atau mengajar teori semantik

• Kita tidak belajar atau mengajar bahasa pemrograman, tetapi belajar atau mengajar teori pemrograman

Bagiseorang pengajar point terpenting adalah point pertama: perlunyamengajari ahli komputer kita bagaimana cara memprogram. Asalkan suatubahasa pemrograman itu cukup memadai bagi kita untuk belajar ataumengajar pemrograman, apapun bahasa pemrograman yang kita gunakan tidakmenjadi masalah.




Referensi

1. Mark Woodman. Programming Language Choice: practice and experience. Thompson Computer Press, 1996.

2. Rechenber, P. Programming Language as Thought Models. Structured Programming, 11. 1990

3. Booch, Grady. Object-Oriented Analysis and Design. The Benjamin r Commings Publishing Company Inc.

4. J. Martin and J.J. Odell. Object-Oriented Analysis and Design. Prentice Hall, 1992.

1.1 Mengenal Visual Basic (VB)

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa

pemrograman adalah perintahperintah

yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Bahasa pemrograman

Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991,

merupakan pengembangan dari

pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner's All-purpose

Symbolic Instruction Code)

yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu

Development Tool yaitu alat

bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang

menggunakan sistem operasi

Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer

yang mendukung object

(Object Oriented Programming = OOP).




Sejak dulu hingga sekarang, tentu kita mengetahui bahwa di duniakomputer terdapat beraneka ragam bahasa pemrograman. Karena begitubanyaknya jenis-jenis bahasa pemrograman, bahasa-bahasa tersebut jugadikelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang mengelompokkannyamenjadi 3 level bahasa yaitu: high level (Seperti Pascal dan Basic),middle level (Seperti Bahasa C), dan low level (Seperti BahasaAssembly). Ada juga yang mengelompokkannya menjadiprocedural/functional programming, object oriented programming, dansebagainya.

Namun pada dasarnya, bahasa-bahasa pemrograman tersebutmemiliki bagian-bagian yang serupa. Yang membedakan hanyalah tatabahasa yang digunakan. Seperti halnya belajar bahasa Indonesia, bahasaJawa, ataupun bahasa asing. Masing-masingnya memiliki bagian-bagianyang sama, yang membedakan hanyalah istilah/simbol yang digunakan dandialek bahasa tersebut.

Di dalam artikel ini, akan dibahas mengenaibagian-bagian bahasa pemrograman procedural dengan contoh kasus bahasaPascal dan C. Bahasa pemrograman procedural merupakan bahasapemrograman yang melibatkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedursebagai sub program untuk membentuk solusi dari suatu permasalahan.Berbeda halnya dengan bahasa pemrograman yang berorientasi obyek, yangmenggunakan pendekatan obyek dalam menyelesaikan suatu persoalan.

0 Response to "Aneka Bahasa Pemrograman"

Posting Komentar